Jumat, 24 Oktober 2014

PERTEMUAN 5 DAN 6

    TEORI ORGANISASI UMUM

          1. TIPE-TIPE ORGANISASI

     
      Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

  • ORGANISASI FORMAL

     Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel.

  • ORGANISASI INFORMAL

     Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

  • Organisasi Primer,

     Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.

  • Organisasi Sekunder,

     Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.


     2. PENGERTIAN ARTI DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI

      Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang.

  • Elemen Struktur Organisasi

Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.

Skema Organisasi

     Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.

Macam-macam Skema Organisasi
  • Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:

    - Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
    - Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
    - Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
    - Skema Organisasi Lingkaran
    - Skema Organisasi Gambar
    - Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:
    - Skema Organisasi Fungsional menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam                       hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.
    - Skema Organisasi Jabatan menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan       jabatan masing-masing.
    - Skema Organisasi Nama menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan         nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
    - Skema Organisasi Nama dan Jabatan menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan               masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
    - Skema Organisasi Struktur menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi                  tersebut.

     3. CIRI-CIRI ORGANISASI
     
     Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

     4. DEFINISI PARA AHLI TENTANG ORGANISASI
     
     Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).

  • Definisi

      Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

  • Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

  -Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana          orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  -James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia          untuk mencapai tujuan bersama.
  -Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja          sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  -Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang                        dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja    atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  -Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua      orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu        tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang          disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
  -Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan formal,                      berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.      Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
  -Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakanorganisasi adalah struktur pembagian kerja dan             struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara         tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
  -James D Mooney berpendapat bahwa Organization is the form of every human, association for the      assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian        suatu tujuan bersama.
  -Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang    atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-          sama memiliki visi dan misi yang sama.
  -Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-            orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.    (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some              common objectives).

     5. hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi !

     Tata cara dalam membentuk suatu organisai adalah dengan partisipasi kita untuk mengumpulkan orang untuk turut ikut dalam kegiatan yang kita akan lakukan dalam mendirikan suatu organisasi.Seperti dalam mendirikan suatu organisasi kemahasiswaan untuk menjalin kerjasama antar seseorang di dalam suatu organisasi yang akan kita buat. Contohnya dalam pengesahan untuk mengizinkan mendirikan suatu organisasi dalam pembangunan universitas yang diberi nama “mapala universitas perjuangan”.Nama universitas yang akan didirikan pun, harus melalui persetujuan dan kesepakatan bersama dari berbagai pihak yang meliputi dari beberapa orang yang ikut bergabung dalam suatu organisasi. Adapun hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan dengan efektif.
            Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif

6. SPAN OF CONTROL

    “Span of control” (rentang kendali) merupakan jarak yang dilalui sejumlah orang yang memberikan laporan langsung kepada manager. Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.

     7. Bentuk bentuk organisasi.

  • Organisasi Lini


     Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya adanya batasan yang jelas antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan bertanggung jawab atas segala kegiatan organisasi dan mempunyai hak untuk mengambil keputusan dan wewenang lalu, bawahan harus mematuhinya. 


Kekurangan dari organisasi lini adalah kurangnya seorang pimpinan yang berpengalaman dan berpengetahuan luas, adanya kecenderungan untuk seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/dictator,dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan kurang bebas dalam melakukan tindakan.

  • Organisasi lini dan Staff


     Perpaduan antara struktur organisasi garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff. Keburukan Organisasi Lini dan Staf, yaitu :

Struktur organisasinya sangat rumit, adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .

  • Organisasi Fungsional


     Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut,Dalam organisasi ini seorang tenaga kerja tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan kepada para tenaga kerja/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya.


     Kelebihan
     Karena masing – masing divisi dalam management lebih terfokus dalam menggarap satu bidang saja, sehingga memunculkan orang – orang yang benar – benar berkompeten di bidang tersebut. Keprofesionalitasan dalam bidang ini menjadi salah satu indikator bagaimana organisasi pada umumnya dan masing – masing divisi dalam suatu organisasi pada khususnya berjalan dan sesuai dengan programyang telah dijalankan. Lebih bisa mencapai hasil yang maksimal dalam jalur – jalur garis besar program perusahaan yang benar untuk menghindari jika ada kesalahan yang mendasar dalam perusahaan, perusahaan dapat cepat menyelesaikannya.

1. perusahaan lebih produktif

Dengan struktur yang baik dalam bekerja menyebabkan para pekerja semakin giat dalam menjalankan pekerjaannya guna mencapai hasil yang terbaik.

2. Memunculkan inovasi – inovasi baru

Karena banyaknya orang – orang yang benar berkompeten di bidang masing – masing bidang, maka akan banyak timbul ide – ide dan kreatifitas serta inovasi – inovasi sehingga perusahaan tidak jalan di tempat dan deadlock bahkan varietas perusahaan menjadi kian beragam.
3. Perusahaan lebih bisa berkembang dan maju
Seiring munculnya banyak inovasi – inovasi baru maka perusahaan pun akan cepat berkembang dengan memaksimize setiap tujuan perusahaan dalam mencapai profityang diharapkan oleh perusahaan.

     KELEMAHAN

     Karena banyaknya orang ahli dan kompeten di bidangnya maka muncul konflik – konflik baik vertikal maupun horizontal, banyaknya orang ahli di masing – masing bidang menimbulkan seringnya gesekan – gesekan opinion maupun ide sangat sering terjadi yang bisa mengganggu stabilitas perusahaan.
1. Sulitnya mengontrol perusahaan karena banyaknya bidang dan divisi serta “ ilmuwan – ilmuwan “ di masing – masing bidangnya. Yang akhirnya harus merekrut dewa pengawas perusahaan-perusahaan dalam setiap bidang.
2. Penyimpangan – penyimpangan jadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi yang bukan mustahil menimbulkan kerugian yang besar pada perusahaan. Karena banyaknya bidang dan divisi yang harus dikontrol sehingga pengawasanpun menjadi lemah.

3. Sulit mencari figur pimpinan karena banyaknya orang – orang yang ahli dan berkompeten di bidangnya sehingga sangat sulit menilai karena kedudukan dan peranan yang sama dalam perusahaan.


4. Muncul persaingan yang tidak sehat karena masing –masing merasa ahli dan berperan dalam perusahaan. Untuk itu perusahaan harus selektif dalam mencari para ahli dalam setiap bidangyang dipegang.

Suatu organisasi baik itu organisasi formal maupun informal dalam melakukan segala aktivitasnya pastilah terdapat hubungan diantara orang-orang yang melaksanakan aktivitas tersebut. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin kompleks juga hubungan yang terjalin. Untuk mengatasi masalah itu,maka dibuatlah stuktur organisasi yang menggambarkan hubungan antar kelompok/bagian.

Contohnya seperti pada institusi pendidikan. Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pengembangan pendidikan.Agent-agent yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Umumnya lembaga/institusi pendidikan ini menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian
.Dapat digambarkan sebagai berikut :




Jadi,masing-masing kepala bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk betindak/melakukan sesuatu sesuai dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan. Namun bentuk organisasi fungsional dan garis ini memiliki kekurangan yaitu :


- dengan adanya spesialisasi/pembagian kerja, hal ini dapat memberikan kejenuhan kepada anggotanya. Misalkan seorang guru bertahun-tahun mengajar pelajaran yang sama, maka hal ini akan menimbulka. kejenuhan.

- Anggota tidak dapat melakukan koordinasi dengan anggota lain. Karena spesialisasinya saling berbeda. Selain itu juga pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dalam suatu bagian dikoordinasikan oleh lebih dari 1 orang

     8. KASUS
     
     Struktur organisasi berjenjang, namun proses komunikasi antara bawahan dengan atasan menyalahi prosedur. Dalam kasus ini, Citra sebagai Kepala Departemen selalu melapor kepada Direktur Utama ketika akan meminta hal-hal penting tertentu, padahal seharusnya Citra bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Surya sebagai atasannya.


Sumber :
Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000.

http://jaenamuhamad.blogspot.com/2012/11/kebaikan-keburukan-bentuk-bentuk.html

Selasa, 14 Oktober 2014

KASUS KASUS

KASUS : PERUSAHAAN TRI-ENERGI
           
            Perusahaan Tri-energi, sebuah perusahaan minyak, mempunyai “persediaan” sekitar lima ribu karyawan sebagai hasil kegiatan penarikan selama periode kekurangan tenaga kerja. Perusahaan telah mengantisipasikan bahwa pasar tenaga kerja akan menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk mempersiapkan diri dengan penarikan kelompok pekerja agar kebutuhan yang diantisipasi dapat terpenuhi.
            Setelah memperkerjakan para karyawan ekstra, perusahaan pada dekade selanjutnya secara terus menerus (kontinyu) mengotomatisasikan fasilitas-fasilitas produksinya. Selama periode tersebut, meskipun kapasitas produksi berlipat ganda, perusahaan, sebagai akibat otomatisasi. Hanya memerlukan jauh lebih sedikit karyawan untuk mengoperasikan fasilitas-fasilitas. Jadi, keadaan menjadi berbalik dari antisipasi perusahaan, yaitu bahwa lima ribu karyawan yang telah terlanjur ditarik tak pernah lagi seluruhnya dibutuhkan.
            Perusahaan melanjutkan untuk memperkerjakan lima ribu karyawan itu, dan ini membuat masyarakat berpendapat bahwa, sekali diterima bekerja, seorang karyawan yang melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan dapat mengharapkan untuk tetap mempertahankan pekerjaannya sampai pensiun. Bagaimanapun juga, Tri-Energi kemudian menghadapi masalah rendahnya harga di pasaran, dan laba yang diperoleh turun sampai tingkat yang kurang memuaskan. Direktur Utama, Joni Bolang, mempertimbangkan pemberhentian lima ribu karyawan yang “tak pernah” diperlukan, tak satu pun memenuhi syarat atau perlu dipertahankan sampai pensiun. Dia sadar bahwa banyak posisi namajerial juga dapat dihilangkan karena secara potensial angkatan kerja akan lebih kecil.

Pertanyaan Kasus :
  1. Apa ciri-ciri birokrasi yang telah terlibat pada situasi tersebut?
  2. Apakah Joni Bolang harus memberhentikan lima ribu karyawan perusahaan? Mengapa? Apa masalah-masalah dan kebaikan-kebaikan tindakan tersebut menurut perkiraan saudara bila dia melakukannya?
  3. Bagaimana cara situasi ini dapat dihindarkan atau dicegah?
Jawaban Kasus :
  1. Ciri ciri birokrasi yang terlibat pada situasi ini adalah . Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri (Each office has its own area of competence)
  2. Menurut saya, Joni Bolang tidak perlu memberhentikan lima ribu tenaga kerja tersebut,karena walaupun semua ke lima ribu tenaga kerja tersebut tak memenuhi syarat bukan berarti semua dari ke lima ribu tenaga kerja tersebut tidak memiliki potensi. Tentu saja pasti ada beberapa tenaga kerja yang memiliki potensi seperti kemampuan berfikir yang cepat juga teliti dan cepat beradaptasi pada suatu kondisi dengan sedikit pelatihan (training).Masalah-masalah yang akan timbul akibat pemecatan lima ribu tenaga kerja tentu saja yang akan terjadi pertama kali adalah dampak psikis para tenaga kerja yang terkena phk. Mereka akan mengalami stres karena memikirkan keluarga yang tidak ternafkahi.Akibat banyaknya tenaga kerja yang di phk yang mencapai 5000. Maka bisa saja perusahaan merugi total karena harus membayar uang pesangon pada setiap tenaga kerja. Akan meningkatkan pengangguran diwilayah itu juga tingkat kriminalitas semakin tinggi. Adapun dampak positif yang kemungkinan akan muncul,antara lain : Pengalaman hidup seseorang akan bertambah yang akan menguatkan mentalnya dan membuat hidup nya dapat lebih baik lagi di masa mendatang. Meningkatkan jumlah orang brilian yang dapat memanfaatkan kesusahannya untuk berlaku mandiri dan berwirausaha.
  3. Pada situasi seperti ini untuk menghindarinya diperlukan investasi dari perusahaan berupa training (pelatihan) kepada para tenaga kerja. Karena pelatihan (training) merupakan investasi jangka panjang untuk perusahaan yang mana jika berhasil, maka perusahaan tersebut akan mendulang laba yang besar. Setelah proses training selesai, maka para tenaga kerja diharuskan masuk proses seleksi, yang mana para tenaga kerja yang berhasil mengendalikan alat otomatisasi perusahaan tersebut dengan baik maka dia terpilih untuk terus melanjutkan masa kerjanya. Seleksi pun harus dilaksanakan dengan ketat, agar tenaga kerja yang terpilih memang benar benar matang dan memahami cara mengendalikan alat otomatisasi perusahaan tersebut. Maka dengan begini lima ribu tenaga kerja akan tersaring dan meminimalkan jumlah tenaga kerja yang terkena phk.

KASUS: BUDIONO MENERIMA TAWARAN PEKERJAAN BARU
            
            Budiono telah menjadi seorang representatif pelayanan langganan bagi perusahaan produk-produk ilmiah CIRO untuk beberapa tahun lamanya. Dalam posisi ini dia bertugas membantu para langganan melalui penjelasan tentang cara penggunaan produk-produk CIRO untuk memecahkan berbagai masalah teknis mereka. Dia juga menerima order-order pembelian dari para langganan, dan memberikan pelayanan purna jual untuk menjamin bahwa kebutuhan langganan terpuaskan oleh produk-produk CIRO.
            Atasan Budiono adalah saudara Wijoyo, manajer pemasaran perusahaan CIRO. Budiono selalu mempunyai hubungan baik yang menyenangkan dengan saudara Wijoyo, dan pendapatannya cukup tinggi dibandingkan bekerja diperusahaan lain.
            Baru-baru ini Budiono menerima sebuah surat dari saudara Tajudin. Wakil Presiden Direktur Bidang Penelitian perusahaan CIRO, menanyakan apakah dia “akan tertarik untuk meluangkan kira-kira setengah waktu kerjanya dalam tim pengkoordinasian tes-tes kooperatif dengan para langganan yang bertugas mengevaluasi efektivitas produk-produk baru CIRO dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tertentu mereka “. Untuk pekerjaan penelitian terapan ini, Budiono akan melapor kepada Tajudin. Surat tersebut disampaikan tanpa sepengetahuan Wijoyo.
            Budiono sangat tertarik dengan pekerjaan baru ini, tetapi dia ragu-ragu apakah dia dapat pekerjaan secara sukses untuk kedua atasannya.

Pertanyaan Kasus :
  1. Apa prinsip-prinsip manajemen yang akan dilanggar bila Budiono menerima tugas atau pekerjaan baru tersebut?
  2. Bila Budiono menerima penugasan baru, apa macam-macam masalah yang kemungkinan besar akan terjadi?
  3. Apa rekomendasi-rekomendasi yang akan saudara ajukan untuk memperbaiki susunan organisasi, atau untuk mengurangi masalah-masalah potensial perusahaan?
Jawaban Kasus :
  1. Prinsip prinsip manajemen yang akan dilanggar budiono adalah : Kesatuan Komando. Setiap pekerja harus mempunyai satu bos tanpa ada komando lain yang bertentangan. Disiplin. merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya. Kesatuan pengarahan. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah. Subordinasi kepentingan individu (demi kepentingan umum).Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
  2. Jika budiono menerima penugasan baru dari Tajudin, maka akan timbul beberapa masalah yang akan dihadapi budiono maupun perusahaan : Budiono akan menemui masalah pada kedisiplinannya, akan datang waktunya dimana budiono akan sulit untuk menentukan tugas mana dulu yang akan dia selesaikan. Maka tugasnya akan terbengkalai. Ketika tugasnya tidak memuaskan, maka perusahaan bisa saja mengalami penurunan laba. Ketika budiono tidak disiplin, maka budiono tidak akan tertib dalam melaksanakan tugasnya.
  3. Rekomendasi yang akan saya ajukan adalah : Membuat aturan bahwa seorang tenaga kerja tidak boleh memiliki atasan lebih dari satu dari perusahaan yang sama. hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah pelanggaran prinsip prinsip manajemen. Ketika memang seorang atasan membutuhkan tenaga kerja baru,maka dia harus menarik tenaga kerja yang memang baru. Bukan meminta dari divisi lain untuk menjadi bawahannya juga. Ketika hal ini terjadi, maka harus segera diberi peringatan dan kembalikan tenaga kerja tersebut kepada satu tugas.


KASUS : MANAJEMEN ILMIAH BERARTI EKSPLOITASI DAN DEHUMANISASi KARYAWAN?
          
           Profesor LKH, dikenal sebagai ahli ekonomi tenaga kerja dan manajemen sumber daya manusia, membuat pernyataan berikut dalam suatu kelas seminar program S2: “Saya menolak manajemen ilmiah (scientific manajemen) sebagai suatu aliran yang dapat terus dipertahankan karena aliran itu mengeksploitasi dan melakukan dehumanisasi (tidak mempermanusiakan) para pekerja. Ini menyebabkan hilangnya respek diri mereka dan membuat mereka seperti mesin belaka yang mengikuti order-order manajemen”. Profesor LKH menyatakan hal itu dalam tanggapannya terhadap suatu pertanyaan apakah dia setuju untuk terus mengembangkan tulisan-tulisan Taylor.

Pertanyaan Kasus :
  1. Apakah pendapat Professor LKH dapat dibenarkan?
  2. Apa elemen-elemen manajemen ilmiah dan perkembangan historik aliran tersebut yang telah menyebabkan Professor LKH mempunyai pendapat seperti itu?
  3. Anggapan saudara tidak menyetujui Professor LKH dan mempunyai kesempatan mendebatnya. Dalam hal-hal apa saudara akan menyanggah pernyataanya?
Jawaban Kasus :

  1. Pendapat professor LKH tidak sepenuhnya benar.
  2. “Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha”. Elemen ini memang memberi kesan bahwa tenaga kerja harus secara optimal bekerja sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan manajeril dan perusahaan.
  3. Anggapan dehumanisasi dirasa tidak cocok. Karena tenaga kerja memang tenaga kerja yang bekerja sudah pasti ditentukan juga berdasarkan gaji yang diperolehnya.