Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Fadli Zon dituduh telah melanggar kode etik dalam UU MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU
MD3) karena aksi foto bersamanya dengan bakal calon Presiden Amerika
Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.
Menurut Manager Advokasi dan
Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Apung Widadi, pimpinan dan anggota DPR seharusnya menjaga kewibawaan lembaga perwakilan rakyat
tersebut saat dimanapun mereka berada.
"Mereka melanggar kode
etik UU MD3, dimana mereka harus
menjaga kewibawaan DPR dimanapun.
Mereka seolah-olah tidak menjaga wibawa DPR
dengan foto bersama seperti itu," ujar Apung saat dihubungi, Minggu (6/9).
Sebelumnya, Wakil Ketua
Mahkamah Kehormatan Dewan Junimart Girsang mengatakan pihaknya akan mengkaji
kehadiran pimpinan DPR dalam kampanye
Trump meski belum ada laporan resmi ke lembaganya.
Politikus PDIP ini menjelaskan bahwa kajian tanpa
pengaduan dapat dilakukan sepanjang MKD
menemukan indikasi pelanggaran etika. Junimart mengatakan MKD akan menggelar rapat pimpinan terkait perkara ini, Senin (7/9)
esok. "Kami lihat isu yang
beredar di berita, protes keras dari teman anggota dan yang mau melaporkan ke MKD (dan) tanpa laporan, kami akan
melakukan kajian," ujar Junimart.
Pada pasal 223 UU MD3 disebutkan bahwa
"anggota DPR yang di duga
melakukan pelanggaran sumpah/janji, kode etik, dan/atau tidak melaksanakan
kewajiban sebagai anggota diberi kesempatan untuk membela diri dan/atau
memberikan keterangan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.
"Melihat isi UU tersebut, tidak menutup kemungkinan
adanya pemanggilan yang dilayangkan MKD
kepada Fadli maupun koleganya. Foto Wakil Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon bertemu dengan Trump tersebar di
sejumlah media asing sejak Kamis (3/9).
Dalam foto yang diambil oleh
kantor berita Reuters, Setya terlihat berada di sisi Trump ketika Trump tengah
meluncurkan siaran pers dengan Komite Nasional Partai Republik, RNC di Trump Tower di Manhattan, New
York pada Kamis.
Dalam akhir konferensi pers,
Trump memperkenalkan Setya Novanto kepada publik. Setya dilaporkan hadir di
acara itu bersama dengan rombongannya. “Apakah warga Indonesia menyukai
saya?" kata Trump, dikutip dari CBS.
Pertanyaan itu dijawab Setya dengan singkat, "Ya, sangat, terima kasih
banyak."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar