Kamis, 01 Oktober 2015

KABUT ASAP DI RIAU

Kabut asap yang terjadi di Riau disebabkan oleh Kabut asap pembakaran hutan yang di gunakan untuk membersihkan lahan agar siap di tanami kelapa sawit dan karet. Akibat bencana ini warga sekitar pun tak bisa beraktifitas dengan baik, bahkan sekolah sekolah harus terpaksa diliburkan hingga negara-negara tetangga pun terkena imbasnya.
Negara Singapura melalui Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam mengatakan bahwa Indonesia "sangat tidak memikirkan keselamatan warga kami, dan warga mereka sendiri". Melalui akun Facebook, Shanmugam mengatan, "Kami mendengar pernyataan-pernyataan mengagetkan, di tingkat pejabat senior dari Indonesia," dan mengatakan bahwa di beberapa wilayah Indonesia, Indeks Standar Pencemaran sudah mencapai hampir 2.000.
"Bagaimana bisa, seorang pejabat senior pemerintahan mengeluarkan pernyataan seperti itu, tanpa kesadaran atas nyawa masyarakatnya, atau warga kami, dan tanpa rasa malu, atau rasa tanggung jawab?". Shanmugam tidak menyebut nama pejabat tersebut, tapi Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah membuat marah beberapa orang karena dalam beberapa minggu terakhir mengatakan bahwa negara tetangga Indonesia harus bersyukur karena 11 bulan sudah mendapat udara bersih.
Indonesia dan Singapura menggunakan Indeks Standar Pencemaran Udara atau Pollutants Standards Index (PSI) untuk mengukur kualitas udara, sementara Malaysia menggunakan Indeks Pencemaran Udara atau Air Pollutants Index (API). Dalam dua indeks tersebut, angka di atas 100 tergolong tidak sehat dan di atas 300 termasuk berbahaya.
Singapura pun mulai menutup semua SD, SMP dan pendidikan setingkatnya. Masker-masker gratis juga dibagikan di tempat-tempat layanan masyarakat bagi warga lanjut usia dan kelompok rentan.Layanan makanan antar seperti MC Donald dan yang lainnya di berhentikan sementara untuk menjaga keselamatan pengemudi juga makanan di khawatirkan dapat tercemar.
Menteri  Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya pun menanggapi kemarahan dari pihak Singapura "Kami menghormati dan saling pengertian (dengan Singapura) dalam situasi ini. Kami akan melakukan usaha terbaik dengan serius dan kami percaya dapat menghadle situasi tersebut,".
Ia menyatakan sudah melakukan pertemuan dengan Singapura dan memberikan informasi. Ia berharap informasi tidak di sebarluaskan ke publik. Selanjutnya, Indonesia akan menggelar pertemuan dengan negara-negara di Asean terkait penanganan kabut asap secara lebih meluas "KLHK akan memberitahu secara G to G (goverment to goverment) dan  pemerintah juga akan satu suara lewat departemen luar negeri," sambungnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar