Kabut
asap yang terjadi di Riau disebabkan oleh Kabut asap pembakaran hutan yang di gunakan
untuk membersihkan lahan agar siap di tanami kelapa sawit dan karet. Akibat
bencana ini warga sekitar pun tak bisa beraktifitas dengan baik, bahkan sekolah
sekolah harus terpaksa diliburkan hingga negara-negara tetangga pun terkena
imbasnya.
Negara
Singapura melalui Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam mengatakan bahwa
Indonesia "sangat tidak memikirkan keselamatan warga kami, dan warga
mereka sendiri". Melalui akun Facebook, Shanmugam mengatan, "Kami
mendengar pernyataan-pernyataan mengagetkan, di tingkat pejabat senior dari
Indonesia," dan mengatakan bahwa di beberapa wilayah Indonesia, Indeks
Standar Pencemaran sudah mencapai hampir 2.000.
"Bagaimana
bisa, seorang pejabat senior pemerintahan mengeluarkan pernyataan seperti itu,
tanpa kesadaran atas nyawa masyarakatnya, atau warga kami, dan tanpa rasa malu,
atau rasa tanggung jawab?". Shanmugam tidak menyebut nama pejabat
tersebut, tapi Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah membuat marah beberapa orang
karena dalam beberapa minggu terakhir mengatakan bahwa negara tetangga
Indonesia harus bersyukur karena 11 bulan sudah mendapat udara bersih.
Indonesia
dan Singapura menggunakan Indeks Standar Pencemaran Udara atau Pollutants
Standards Index (PSI) untuk mengukur kualitas udara, sementara Malaysia
menggunakan Indeks Pencemaran Udara atau Air Pollutants Index (API). Dalam dua
indeks tersebut, angka di atas 100 tergolong tidak sehat dan di atas 300 termasuk
berbahaya.
Singapura
pun mulai menutup semua SD, SMP dan pendidikan setingkatnya. Masker-masker gratis
juga dibagikan di tempat-tempat layanan masyarakat bagi warga lanjut usia dan
kelompok rentan.Layanan makanan antar seperti MC Donald dan yang lainnya di berhentikan
sementara untuk menjaga keselamatan pengemudi juga makanan di khawatirkan dapat
tercemar.
Menteri Kehutanan
dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya pun menanggapi kemarahan dari pihak Singapura
"Kami menghormati dan saling pengertian (dengan Singapura) dalam situasi
ini. Kami akan melakukan usaha terbaik dengan serius dan kami percaya dapat
menghadle situasi tersebut,".
Ia menyatakan sudah melakukan pertemuan dengan Singapura
dan memberikan informasi. Ia berharap informasi tidak di sebarluaskan ke
publik. Selanjutnya, Indonesia akan menggelar pertemuan dengan negara-negara di
Asean terkait penanganan kabut asap secara lebih meluas "KLHK akan
memberitahu secara G to G (goverment to goverment) dan pemerintah juga
akan satu suara lewat departemen luar negeri," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar